"Salah Paham"
   Samar-samar dari arah gerbang sekolah SMA Merdeka datanglah sesosok  gadis kepadaku. Mukanya misterius, ditambah dengan kacamata yang melekat  pada wajahnya membuatku merinding. Dia terus berjalan menuju arah  mukaku. "Heii kenapa kamu tidak bilang padaku?" tanya nya kepadaku.  "Haha? apah?" aku berbalik tanya padanya. "Kamu tuh yah...kamu anggep  aku ini siapamu...kenapa kamu tidak memberitahu aku kalo kamu akan ...."  katanya dengan napas tersendat-sendat sambil menahan amarah. "akan  apa?" tanyaku berusaha menenangkan suasana. "akan..." jawabnya  terpotong. Ku lihat dia menggenggam selembar kertas resep obat yang  musti dibeli di apotik. Kini aku tau alasan yang membuatnya marah  padaku. Dia adalah seorang anak apoteker jadi tak heran jika dia tau  obat apa yang musti aku beli. Obat untuk penderita kanker darah. "akan  mati" kataku berusaha menyambung kata darinya. Mendengar kata-kata  tersebut membuatnya merasa iba. Dia...