Fakta dengan Konteks



Ada postingan menarik di sebuah platform.
Mengenai fakta dan konteks.

Baik, saya akan ulas hal tersebut (kembali ke fakta dan konteks) dengan fenomena yang sering kita alami.
.
.
.
Seperti kasus demikian:

Fakta : Ukuran sepatu saya 38,5.
Belum tentu ukuran tersebut dikatakan kegedean/ kekecilan.
Menilai fakta harus dikorelasikan dengan konteks.
Konteksnya bisa berupa hal-hal yang mempengaruhinya.
Fakta dari ukuran sepatu 38,5 dikorelasikan dengan tinggi badan 160 cm dan berat badan (berkaitan dengan volume). Dalam hal ini berat badan hampir sedikit mempengaruhi lebar ukuran sepatu. Tapi tidak terlalu berpengaruh dibandingkan tinggi badan. Baiklah, dikorelasikan dengan tinggi badan 160 cm.
Hal ini didukung oleh penelitian dari kawan kita Mas Adi Suryadi, dkk (Mahasiswa ITB) bahwa ada korelasi antara ukuran sepatu dengan tinggi badan. Dan dari hasil survey,  tinggi badan perempuan 160 cm antara 36-39 cm.


Kesimpulannya: Gue normal. Ukuran sepatu gue enggak kegedean/kekecilan.
Jadi kalau ada yang bilang gede/kecil, dia melakukan korelasi dengan tinggi ukuran kaki/sepatu serta tinggi badannya. .
.
Begitu fakta yang ada, perlu diketahui korelasinya "apa saja?". Termasuk fakta tentang Berat badan, Gaji, IPK, produktivitas, dll.
Pernah baca, syarat dapat IPK dari jurusan science dengan sosial itu berbeda? Pernah, kan gue pernah ngajuin beasiswa.
Pernah baca, syarat IPK PTN dengan PTS berbeda? Pernah. Ya karena masalah korelasi tadi. So, mari bijak dengan mencari korelasi. .
.
.
Hasil analyst Dewi Purwati 😁.
.
.
(Enggak sia-sia kan revisian skripsi terus dapat pembimbing profesor lulusan luar negeri 😁)

Comments

Popular posts from this blog

Istiqomah menjadi seorang istri

Kebohongan Pertama