Peran Otak

Tangan, kaki dan semua panca indra kita bisa terlihat. Tetapi otak tidak. Peran otak lebih krusial daripada semuanya. Tangan bisa saja lumpuh, kaki bisa saja bengkak dan panca indra bisa saja tidak berfungsi sebagai mestinya. Tetapi jika otak sudah tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya, bisa saja kacau.

Jika dianalogikan dengan sebuah jabatan. Otak adalah CEO sementara tangan, kaki dan panca indra adalah bawahan. CEO memang tak nampak bekerja tetapi tanpanya, pekerjaan bisa saja terbengkalai. Karena ia adalah otak daripada sebuah bisnis. Kerjanya tidak koar-koar. Ya karena itulah pekerjaannya. Lebih banyak berpikir dan membuat stategi-strategi serta memodifikasi produk untuk tetap survive di pasar. Sementara bawahannya seperti marketingnya, ia harus eksis. Terutama eksis menawarkan produk untuk meningkatkan omset perusahaan/ bisnis.


Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa apapun pekerjaan tetap saja tak selamanaya bermodal dengkul. Bukan sekedar action. Tetapi berpikir terlebih dahulu. Karena tentunya, perusahaan/ bisnis akan berideologi terhadap "profitabilitas". Mana ada sih perusahaan/ bisnis yang enggak untung? Kecuali jika perusahaan/ bisnis tersebut bergerak dibidang nirlaba atau bahkan yayasan. Bahkan saya enggak yakin, kalau kegiata mereka jauh dari kata untung. Meskipun tujuan bukan untuk berbisnis, tetapi demi keberjalanan manajemen tetap saja dapur harus tetap ngepul. Minimal masih punya uang kas. Ya, enggak Vroh?

Your partner

(Ex. QC Market reserach)
Dewi Purwati

Comments

Popular posts from this blog

Fakta dengan Konteks

Istiqomah menjadi seorang istri

Kebohongan Pertama