Belut dan Tangan Tuhan


Say Hello to Black Jack 1
Karya Ejiro Shimada & Yoh Tokiwa


 Seminggu semenjak kejadian itu, Saito mengasingkan diri dari rumah sakit Seido. Namun pikirannya justeru masih larut dengan kejadian kerja sampingan malam kedua itu. Dia justeru terbebani dengan makna seorang dokter. Untuk menenagkan pikiran, dia pun pulang ke kampunya. Bulan Juli telah tiba, berarti sudah 3 bulan dia magang kemudian dari rumah sakit Universitas Eiroku memutuskan bahwa 7 orang dari anak magang tersebut ditempatkan di divisi bedah untuk pelatihan sebenarnya.


   
Hari pertama pelatihan dia dipertemukan dengan pasien. Dari obrolannya, pasien itu ingin memperkenalkan Saito dengan anaknya karena mengira bahwa menjadi dokter akan kaya. Sementara Saito masih heran kenapa menjadi dokter dikira kaya? Dia justeru berpikir bahwa jika tidak kerja sampingan dia akan miskin. Pasien selanjutnya adalah Toshio Kaneko, pria usia 75 tahun mengalami sirosis (pengerasan hati), tim pun segera melakukan tugasnya. Saito berada di divisi bedah pertama dengan metode yang digunakan dari rumah sakit Eiroku adalah rotasi. Profesor meperagakan cara mengiris kulit korban ke Saito dan rekan magang. Dekune, rekan magang Saito sedang menikmati makan siang, mereka berbinang mengenai kebosanannya dengan kegiantan, agar mencari cewek atau kerja sampingan dengan honor 80 yen per hari.

 Membahas profesor  30 tahun yang tidak pernah gagal tetapi menjadi profesor tidak sama dengan dokter ahli. Karena jikan melaporkan hasil penelitian terus-menerus bisa menjadi profesor. Mereka berdua bertemu dengan Takahisa Shiratori, supervisor mereka di divisi bedah pertama. Usai makan siang, mereka kembali bekerja. Dia, Dekune dan supervisor itu mengunjungi Toshio Kaneko. Supervisor mengatakan operasinya berhasil tetapi kemungkinan kembali dari koman kecil. Dia pun menugaskan Saito untuk menjaga pasien dengan mengontrol jumnlah air seni dengan passics (obat memperancar air seni) kemudian melaporkannya. Sementara Dekone diajak untuk dikenalkan dengan pasien lain. Dia bertanya pada supervisor apakah dia akan ditemani? Supervisor menjawab sendiri. Dia kembali teringat dengan Direktur, baru atau berpengalaman di mata pasien dokter adalah dokter. Saito pun mencoba mengambil tanggung jawab.. Di matanya, ini adalah ujian apakah bisa atau tidaknya menjadi dokter.

Ditulis: Dewi

Comments

Popular posts from this blog

Fakta dengan Konteks

Istiqomah menjadi seorang istri

Kebohongan Pertama