Cara Kuliah di LIPIA

Hi Kengkawan, selama hari raya idul Adha bagi yang merayakan yaa ...


Udah hampir 2 tahun lebih, gue tinggal di Jakarta. Eits boleh ya sekarang aku panggilnya loe-gue. 


Gue tinggal di negara mayoritas Islam. Termasuk tempat gue tinggal. Tapi enggak menutup kemungkinan juga, gue bisa deket sama yang non-islam. Karena gue #bebas temenan sama siapa aja, dimana aja, kapan saja 😁

Gue sendiri sejak tangan gue kalo dilingkarin ke kepala tuh belum nyampe telinga sampe lebih banget, selalu sekolah di "negeri." Itu seperti titah dari Mama gue. Selain murah, kualitas sekolah negeri di tempat gue tinggal cukup bagus daripada swastanya karena memang seleksinya juga ketat. Dan mungkin karena itu juga, hampir setiap orang tua bangga bisa sekolahin anaknya di negeri. Di sekolah gue umum banget, semua suku punya kesempatan sekolah di negeri yang sama, bukan cuma suku, kalo boleh gue sebutin dah... Ras, bahasa, agama, dll. Boleh. 

Sampai di perguruan tinggi, gue pun ambil "negeri." Apa aja yang penting negeri dulu 🤣 kalau bisa ambil jurusan yang bisa jadi PNS atau pengusaha. 

 Karena ngebacot ternyata juga bakat terpendam gue. 🤣🤣 Makanya gue bisa aja kenal sama orang golongan mana aja. Golongan darah A, B, AB dan O. 😌 Golongan partai .... Duh ngeri-ngeri. Tapi beneran gue ada. Buset dah. Biasanya mereka berasal dari aktivis pelaksana politik lingkup perguruan organisasi tinggi.  Ada channel orang partai. Maka dari situ, gue dapet kontak orang Jakarta mahasiswi juga. 

Gue kontak temen gue satu kampus, terus kontak temennya yang di Jakarta. Kami bertemu. Sistem kepercayaan sih. Toh muka gue enggak se-kriminal itu juga kali. Anjasssss~

Ok. Gue tinggal di sini udah hampir 2 tahun lebih. Di tempat mayoritas Islam tapi bukan tempat Islam. Cuma "mayoritas" gaes. 
Tapi "semua" penghuni adalah perempuan. " pakai hijab.  Tapi mereka enggak sekeras, toh surga dan neraka adalah pilihan. Dan pilihan juga mau percaya apakah surga dan neraka ada ataupun enggak.

Mereka kebanyakan mahasiswi penerima beasiswa di salah satu perguruan tinggi pendidikan Islam dan bahasa Arab. Jadi bukan cuma belajar pendidikan Islam tapi juga belajar bahasa Arabnya atau sebaliknya. Double, gaes. Perlu enggak gue sebut perguruan tingginya? (Endorse enggak nih? 🤣 Ya udah gue sebut ya LIPIA. 


Dari temen gue, dia cerita seleksi masuk perguruan ini cukup unik. Jadi, memang sudah diseleksi sejak tingkat SMA. Kebanyakan mereka bersekolah di Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, bahkan pesantren. Enggak jarang juga ada yang udah kuliah di perguruan tinggi kemudian belajar bahasa Arabnya atau memang benar-benar kuliah di perguruan tinggi yg umum kemudian ikut seleksi. Seleksinya sendiri sesuai dengan cabang yang tersedia di seluruh Indonesia. Hanya beberapa cabang saja sih, jadi memang seleksinya ketat banget dan bukan cuma sekali seleksinya, berulang kali. Bahkan jika ada mata kuliah harus mengulang, benar-benar dari awal lagi hitungannya. Dan lama kuliah dulunya 7 tahun untuk menyandang gelar (Lc.). Rinciannya, 3 tahun untuk persiapan bahasa (adaptasi), 4 tahun kuliah sungguhannya. Namun sekarang mulai dikurangi kalau enggak salah cukup 6 tahun aja. Kelas adaptasinya dikurangi 1 tahun. Karena kuliahnya 7 tahun dan hari kuliah Senin-Jum'at pukul 07.00-12.00 (tergantung mata kuliah yang diambil juga tapi enggak ada kelas sore, malem, kelas perempuan dan laki-laki pun di pisah).  Karena kuliahnya 7 tahun,  enggak jarang mereka ada yang kuliahnya double. Jadi kuliah di perguruan tinggi swasta lainnya. Biasanya ambil kelas sore seperti temanku dari daerah Pati, Jawa Tengah. Ada yang sambil kerja, sorenya memberi les bahasa Arab, ngaji dan umum (mata pelajaran sekolah). Bahkan enggak heran juga kuliah sambil menyandang gelar S3 (S-tri orang hahaha) bahkan gelar Ibu (ya karena udah punya anak. Tapi setelah menikah yaaa). 

Kemudian, siapa saja sih yang kuliah di LIPIA? Enggak cuma orang Indonesia aja atau bukan orang Arab aja. Tapi seluruh penjuru dunia. Arab, Sudan, dll. Yang penting lolos seleksi sih. Biasanya beragama Islam, paham bahasa Arab dasar, minimal bisa nulis Arab botak eh gundul. 

Fasilitas untuk mereka yang kuliah, ada asrama. Namun bisa juga ambil kost/kontrakan umum. 

Untuk beasiswa-uang saku sendiri, tiap kelas berbeda. Kelas adaptasi maupun kelas kuliah itu sendiri ya.

Jadi, diantara kalian ada yang berminat kuliah di LIPIA? Bisa komen di bawah yhaaa

Mungkin itu dulu ya. 

Salam.🤟 



Comments

Popular posts from this blog

Fakta dengan Konteks

Istiqomah menjadi seorang istri

Kebohongan Pertama